Newsletter

Suka Dengan artikel Di blog Ini, Masukkan alamat Email Anda Di Bawah Ini Untuk berlangganan artikel Blog Ini GRATISS...!!

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Followers

Popular posts

Banner Musuh

Photobucket
(SYMOI) gubuk blekenyek cooltext433177153
http://borneoblogger.com/
logo Paddi Blog

Your Banner Here. .!!
Fatkhan On Minggu, 18 Juli 2010


Iseng nyenggol ke dunia balap khususnya MOTO2, motor bermesin 2 tak pada kejuaraan dunia Grand Prix Motor 2010 akan berangsur lenyap dengan hadirnya kelas baru Moto2 dengan numan mesin 4 tak (bensin mumi 6oo cc) yang akan menggantikan GP 250 (mesin 2 tak kapasitas 250 cc) secara penuh pada 2011.

Perubahan signifikan di arena balap motor ini sesuai kampanye mengurangi polusi di muka bumi. Bahkan, di Jepang pemakaian mesin 2 tak untuk sepeda motor sudah dilarang sejak 2007. Kini, ketentuan itu semakin luas ke berbagai negara maju di Eropa, mesin 2 tak masih diizinkan untuk motor kecil kapasitas 50 cc. Bagi kita di Indonesia, motor jenis bebek dan matik yang kian populer semua sudah mengusung mesin (4 tak) bensin mumi, tidak ada lagi produksi motor 2 tak kecuali pada motor jenis sport yang kian terbatas pilihannya.

Di arena GP motor, penghapusan motor 2 tak secara bertahap ke motor 4 tak sudah dimulai pada 2001 untuk kelas GP500 (mesin 2 tak 500 cc) menjadi MotoGP (mesin 4 tak 1.000 cc yang pada 2007 diturunkan menjadi 800 cc). Pergantian GP 250 menjadi kelas baru Moto2 tahun 2010 sebagai kelanjutan program FIM dan DORNA selaku panpel GP Motor dunia untuk secara bertahap menghapus mesin 2 tak yang boros bensin dan po-lusinya lebih tinggi.

Pada kelas baru Moto2, yang menarik semua tim peserta dipasok mesin sama kapasitas 600 cc (4 tak) yang dipasok oleh Honda Motor Co. Ltd., sebagai suplier tunggal mesin Moto2 yang sudah ditetapkan oleh DORNA. Meski mesin balap di kelas Moto2 yang digunakan semua rim sama buatan Honda.yrame dirancang sendiri oleh setiap tim peserta atau dipasok oleh pembuat frame khusus motor balap.

Performa motor balap memang amat ditentukan oleh sasis selain mesin yang tangguh. Namun, pembuat sasis yang bagus seperti dari Italia, Verlichi dan Bimota, sebenarnya sudah menjadi pemasok sasis bagi banyak tim pabrikan Jepang sekalipun yang berlaga di kelas GP 125, GP 250, hingga MotoGP.

"Konstruktor sasis motor hadap Italia dan Spanyol amat terkena] dalam membuat sasis motor balap dan menjadi peran penting atas hasil yang dicapai. Ini hampir sama dengan arena Fi, contohnya tim Red Bull Renault, sasis yang dirancang desainer terkemuka Adrian Newey (eks ahli sasis McLaren) terbukti mampu tampil lebih cepat dibandingkan dengan tim Renault sendiri. Padahal, mesinnya sama RS27," ujar pembalap legendaris asal Italia, Giacomo Agustini, juara dunia GP500 delapan kali dan GP350 tujuh kali.

Era baru kelas moto2 untuk tim nonpabrikan menjadi solusi tim privateer (bukan pabrikan) ikut kejuaran dunia dengan anggaran terbatas. Sebenarnya, DORNA dalam membuat kelas baru Moto2 ini meniru balap mobil paling terkemuka di AS, Indy Car (CART) yang mirip Fi. Sasis dirancang oleh konstruk-tor/tim masing-masing atau dipasok oleh pembuat sasis khusus mobil balap. Yang sama hanya mesin (Wni Honda sebelumnya Mercedes dan Ford) dengan modifikasi peningkatan performa sesuai improvisasi setiap tim.

Untuk lomba pertama Moto2 pada 2010, motor balap bermesin 4 tak (600 cc) akan berlomba berdampingan dengan motor mesin 2 tak (256 cc) yang selama ini digunakan dari berbagai merek (Aprilia, Gilera, Honda, KTM, dan Yamaha). Baru pada 2011 semua peserta harus menggunakan mesin 4 tak kapasitas 600 cc yang mesinnya dipasok oleh Honda dengan harga terjangkau.

Ide menggelar lomba kelas Moto2 menurut CEO DORNA, Carmelo Ezpeleta, selain penghematan, juga menjadikan lomba sebagai arena lomba bagi tim nonpabrikan karena biasa pada kelas MotoGP semakin mahal. Kelas ini juga menjadi solusi bagi tim nonpabrikan.

Tim pabrikan akan hilang dari daftar peserta. Peserta hanya tim balap privateer atau profesional yang bukan pabrikan karena sasis dibuat sendiri atau dipasok oleh pembuat khusus sasis motor balap. Semua tim privateer konstruktor yang akan ikut serta Moto2 harus menyediakan sasis sendiri dan mesin dipasok dengan paket ekonomis dari HRC (Honda Racing Corporation).

Dengan akan digelarnya nomor baru Moto2 menggantikan GP 250, tim pabrikan yang membuat motor lengkap (mesin dan sasis) seperti Honda, Aprilia, Gilera, dan Yamaha akan hilang dari daftar peserta secara penXih pada 2011. Tahun 2010 adalah terakhir kalinya tim pabrikan masih eksis ikut menggunakan mesin 250 cc (2 tak).

Pada 2011 tak ada tim pabrikan yang mau turun berlomba di Moto2 dengan sasis buatan mereka sendiri, tetapi memakai mesin Honda. Suatu hal yang tak mungkin. Kecuali Honda, itu pun kalau diizinkan DORNA karena statusnya hanya pemasok mesin untuk kelas Moto2.

Hingga menjelang GP Qatar 2010 sudah 23 tim menyatakan akan ikut serta pada lomba perdana Moto2/2010. Kelas Moto2 memakai sasis motor rancangan sendiri bermesin Honda 600 cc (kekuatan 150 dk). Tiga tim yang selalu eksis di MotoGP yaitu Pons Kalex (Spanyol), Tech 3 (Prancis), dan Campetela (Italia) akan punya tim di Moto2.

Di antara tiga tim ini, paling punya potensi adalah Pons Kalex hasil kolaborasi Pons Racing dan Kalex Engineering. Tim ini dikelola Sito Pons, mantan pengelola tim MotoGP yang sudah amat berpengalaman mengelola tim di kelas paling bergengsi ini. Honda Pons pada empat musim tidak lagi berlaga di MotoGP karena kesulitan sponsor.

Dengan pengalaman segudang di arena MotoGP, Tim Pons Kalex merancang sendiri sasis motor balap Moto2 dengan dukungan Kalex Engineering yang berpengalaman membuat sasis mobil balap Fi, DTM, dan aeronautika. "Kami siap terjun di kelas baru yang penuh tantangan ini. Dengan pengalaman dua belas tahun di GPsoo/MotoGP, kami yakin bisa meraih hasil maksimal," ujar Sito Pons pada rilis tim Pons Kalex yang diterima Gelora.

Sementara tim, Tech 3 memanfaatkan para teknisi di tim Tech 3 Yamaha yang tenun di arena MotoGP untuk merancang sasis teknologi rolling chassis dengan memakai mesin Honda. Para pembalap yang akan terjun di kelas baru Moto2 ini sebagian besar adalah pembalap yang berlaga pada kelas GP250 dan sebagian lainya naik dari kelas 125 cc dan ada pembalap MotoGP yang turun kelas ke Moto2.
Kelas baru ini memberi gairah baru tim nonpabrikan untuk ikut serta karena biayanya lebih ringan dan akan menjadi akademi mencetak pembalap untuk MotoGP yang semakin baik karena sebelum naik ke MotoGP sudah terlatih di kelas Moto2 yang sama bermesin bensin mumi (4 tak) dan kapasitasnya hanya berbeda 200 cc. Kapasitas MotoGP 800 cc sedangkan Moto2 600 cc

sumber: planktonmedia

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments